Ansell Agro Indonesia

Hadir menjadi mitra yang handal bagi petani Indonesia dalam mendukung pertanian organik dan berkelanjutan.

Follow Us

Benarkah Micin (MSG) Bisa Suburkan Tanaman
Read More
Edukasi

Tanaman Subur Berkat MSG (Micin)? Mitos atau Fakta?

Pernahkah kalian mendengar bahwa micin/MSG bisa membuat tanaman kalian tumbuh subur? Mitos atau fakta, ya? Mari kita bahas lebih dalam! MSG (Monosodium glutamate) merupakan garam natrium dari asam glutamat, berwarna putih, berbentuk kristal dan larut dalam air. MSG banyak diyakini memiliki manfaat untuk membantu proses pertumbuhan tanaman mereka karena beberapa penelitian mengatakan bahwa: Keberadaan unsur natrium (Na) dalam MSG dapat membantu membuat tanaman menjadi lebih subur. MSG mengandung asam amino yang berperan untuk membantu pertumbuhan tanaman waktu muda (tunas) dan untuk merangsang agar daun lebih banyak. MSG juga mengandung unsur ion hydrogen, apabila tercampur air akan menghasilkan gas yang dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan batang. Namun, meskipun beberapa penelitian memberikan hasil positif terhadap penggunaan MSG untuk kesuburan tanaman, banyak aspek yang harus dikaji lebih lanjut mengenai penggunaan MSG ini dalam pertanian, salah satunya adalah efek samping dalam penggunaannya terhadap tanaman, lingkungan, tanah dan kesehatan manusia, karena fungsi utama MSG dirancang untuk meningkatkan rasa umami pada makanan, bukan sebagai pengganti pupuk untuk tanaman. Penggunaan MSG dalam bidang pertanian ini masih menjadi perdebatan, penting bagi petani ataupun masyarakat umum untuk banyak berkonsultasi atau melakukan riset lebih lanjut sebelum memutuskan untuk menggunakan MSG. Alternatif yang Lebih Baik Penggunaan pupuk organik seperti Pupuk Organik Ansell (POA) lebih disarankan untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara alami dan berkelanjutan karena lebih ramah lingkungan dan dapat memperbaiki struktur tanah dalam jangka panjang. Diproses secara modern sehingga menjadi pupuk organik yang bermutu tinggi. Pupuk Organik Ansell dapat diaplikasikan untuk semua jenis tanaman pangan, palawija, sayuran, buah-buahan, florikultur, rempah-rempah, perkebunan, kehutanan dan urban farming.

LEBAH SAHABAT PETANI
Read More
Agribisnis Edukasi

Peran Penting Lebah dalam Pertanian

Pernah ga sih terpikirkan betapa pentingnya lebah bagi kehidupan kita? Serangga kecil ini memiliki peran yang sangat penting dalam pertanian loh! Karena tanpa lebah, produksi pangan dunia akan terancam! Bagaimana bisa? Jawabannya terletak pada sebuah proses alami yang disebut polinasi. Daftar Isi1 Apa sih polinasi itu?2 Jenis Lebah3 Ancaman Bagi Lebah4 Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Apa sih polinasi itu? Polinasi adalah proses perpindahan serbuk sari dari bagian jantan (benang sari) ke bagian betina (putik) pada tumbuhan. Proses polinasi terjadi saat seekor lebah hinggap di sebuah bunga untuk menghisap nektar lalu tubuhnya akan dipenuhi oleh serbuk sari. Ketika lebah terbang ke bunga lain, serbuk sari ini akan menempel dan memungkinkan terjadinya pembuahan dan menghasilkan buah serta biji. Pada umumnya, proses penyerbukan ini diketahui terjadi pada bunga, akan tetapi, proses polinasi juga terjadi pada berbagai jenis tumbuhan lain yang menghasilkan biji. Penyerbukan ini memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman hortikultura karena, sekitar sepertiga dari produksi tanaman pangan global bergantung pada penyerbuk seperti lebah. Proses ini mungkin terlihat sederhana dan sepele, namun ternyata memiliki dampak yang sangat besar bagi keberagaman hayati dan produksi pangan. Tanpa adanya polinasi, tanaman tidak akan bisa menghasilkan buah dan biji, sehingga siklus hidup tumbuhan terputus. Baca juga : Burung Hantu Tyto Alba Predator Alami Pengusir Tikus Jenis Lebah Lebah dianggap sebagai penyerbuk terpenting di sebagian besar lingkungan, termasuk agroekosistem. Sebagian besar dari 25.000 hingga 30.000 spesies lebah (Hymenoptera: Apidae) merupakan penyerbuk yang efektif. Tidak hanya lebah madu, berikut beberapa jenis lebah yang memiliki peran penting dalam penyerbukan tanaman adalah Lebah Bumi (Andrena spp.), Lebah Kayu (Xylocopa spp.), Lebah Mason (Osmia spp.), dan Lebah Kuku (Megachile spp.). Contoh lainnya adalah, Lebah T. laeviceps merupakan salah satu spesies dari stingless bees yang berperan penting dalam penyerbukan tanaman di daerah tropik. Lalu Di Brazil, T. spinipes dapat meningkatkan hasil panen pada jambu monyet (cashew) dari rata-rata 780 g per pohon menjadi 3.890 g per pohon. Ancaman Bagi Lebah Sayangnya, populasi lebah di seluruh dunia sedang mengalami penurunan drastis akibat berbagai faktor, seperti: Perubahan iklim Hilangnya habitat dan fragmentasi Tanaman dan lebah invasif Keanekaragaman genetik rendah Patogen yang disebarkan oleh lebah yang dikelola secara komersial Pestisida Penurunan populasi lebah ini memiliki dampak yang sangat serius bagi pertanian dan keanekaragaman hayati. Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Menanam tanaman yang ramah lebah. Tanam berbagai macam jenis bunga yang mekar sepanjang tahun, untuk menyediakan sumber makanan bagi lebah. Hindari penggunaan pestisida. Pertimbangkan untuk mengurangi penggunaan pestisida atau beralih ke herbisida, fungisida, dan insektisida organik. Terapkan pestisida di waktu tertentu untuk menghindari dampak pada lebah saat mereka paling aktif mencari makan. Membuat habitat yang sesuai. Kita bisa membuat rumah lebah sederhana dari bahan alami seperti bambu atau kayu untuk menyediakan tempat tinggal bagi lebah soliter. Dengan melestarikan lebah, kita bisa membantu dalam meningkatkan produksi pertanian karena lebah berperan penting dalam penyerbukan tanaman, sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Lalu membantu dalam menjaga keanekaragaman hayati karena lebah membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan membantu penyerbukan berbagai jenis tumbuhan. Dan yang terakhir adalah kita bisa membantu dalam meningkatkan kualitas lingkungan, karena dengan adanya lebah, menunjukkan bahwa lingkungan kita masih sehat dan layak huni. Setelah kita tahu peran lebah dalam pertanian, maka kita perlu menjaga kelestarian populasi lebah agar generasi mendatang tetap dapat menikmati hasil alam yang melimpah. Sumber: https://www.museumoftheearth.org/bees/threats Wulandari, Anggraeny P., Atmowidi, T., Kahono, S. 2016. Peranan Lebah Trigona laeviceps (Hymenoptera: Apidae) dalam Produksi Biji Kailan (Brassica oleracea var. alboglabra). Jurnal Agron Indonesia. 45(2):196-203 https://pslh.ugm.ac.id/konservasi-lebah-dan-pencapaian-tujuan-pembangunan-berkelanjutan-sdgs/ Asra, R., Yulianto, Dwi C., Adriadi, A. 2022. Kajian Sistem Polinasi Beberapa Genus Arecaceae Berdasarkan Morfologi Perbungaan. Biospecies. Vol 15. No 2. Page 24 – 38

Read More
Edukasi

Burung Hantu Tyto Alba Predator Alami Pengusir Tikus

Hama tikus menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan pertanian. Namun, tahukah kamu bahwa ada predator alami yang mampu mengatasi masalah ini? Burung hantu Tyto alba, predator alami yang efektif dalam membasmi hama tikus dalam semalam! Daftar Isi1 Burung Hantu, Si Pemburu Malam2 Keunggulan Burung Hantu sebagai Predator Alami2.1 Spesialis pemburu tikus2.2 Efisien2.3 Ramah lingkungan2.4 Berkelanjutan Burung Hantu, Si Pemburu Malam Tyto alba adalah spesies burung hantu yang tersebar luas di Indonesia, memiliki ciri khas wajah berbentuk hati dan bulu berwarna cokelat pucat. Tyto alba merupakan predator nokturnal yang sangat efisien dalam berburu tikus. Predator burung hantu (Tyto alba) merupakan salah satu cara pengendalian hama secara biologis yang mengacu pada prisip pengendalian hama terpadu (PHT). Dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia, penggunaan burung hantu merupakan cara yang aman dan efektif untuk dilakukan. Keunggulan Burung Hantu sebagai Predator Alami Spesialis pemburu tikus Tyto Alba memiliki ukuran tubuh yang relatif lebih besar, dapat beradaptasi dengan baik, mempunyai kemampuan visual yang luar biasa, pendengaran yang tajam, kemampuan terbang dengan senyap, dan mempunyai cakar dan paruh yang kuat. Efisien Seekor Tyto alba mampu memangsa tikus 2 – 5 ekor per hari, sehingga mampu menekan populasi tikus secara signifikan. Ramah lingkungan Karena merupakan predator alami, Tyto alba tidak mencemari lingkungan dan tidak membahayakan organisme lain. Berkelanjutan Dengan menciptakan habitat yang sesuai, populasi Tyto alba dapat dipertahankan secara alami (dapat bertelur 2-3 kali setahun, sekali bertelur 5 – 8 butir). Salah satu contoh keberhasilan penggunaan burung hantu ini adalah pada tahun 2004, Dinas Pertanian Jatim mencatat sedikitnya 46 ha lebih lahan sawah yang rusak akibat serangan tikus, namun jumlah ini mengalami penurunan hingga menjadi 19 ha pada tahun 2005 setelah mendapat bantuan burung hantu. Dengan memanfaatkan Tyto alba, kita dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia dan menciptakan ekosistem pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk melindungi dan melestarikan populasi Tyto alba di alam liar. Maka dari itu, mari kita bersama-sama mendukung upaya pelestarian predator alami dan mengembangkan metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan. Sumber: Muhibuddin, Anton. Setyawan, Andik. 2014. Budidaya Kelapa Sawit dan Teknik Pengendalian Hama Tikus. Universitas Brawijaya. Fadilla, Bayu. Lizmah, Sumeinika F. Afrillah, M. Ritonga, Novian C. 2022. Potensi Pemanfaatan Burung Hantu Tyto Alba sebagai Predator Alami dalam Pengendalian Hama Tikus pada Tanaman Kelapa Sawit (elaeis guineensis jaqc.) di Divisi II PT. Socfindo Seunagan. Jurnal Ilmiah Pertanian Biofarm. Vol. 18, No. 2. Madusari, Sylvia. Pengendalian Hama Tikus di Perkebunan Kelapa Sawit dengan Menggunakan Burung Hantu (Tyto alba).

Penggunaan AI dalam Pertanian Memudahkan atau Menyulitkan
Read More
Agribisnis Teknologi

Penerapan AI dalam Pertanian: Memudahkan atau Menyulitkan?

Siapa sangka, robot pintar saat ini bisa ditemukan di ladang? Penggunaan AI (Artificial Intelligence) dalam pertanian memang menawarkan potensi yang menjanjikan. Bayangkan saja jika lahan pertanian kita ada traktor tanpa pengemudi sedang menanam benih di lahan secara otomatis, lalu kita melihat ada drone sedang menyemprot pestisida dengan presisi tinggi, dan sistem pengairan lahan secara otomatis. Sangat efektif sekali bukan? Namun, apakah AI benar-benar menjadi solusi efektifitas untuk petani? atau justru menciptakan tantangan baru bagi para petani? Secara umum, AI merupakan teknologi buatan yang mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien. Penggunaan AI dalam pertanian telah mengubah cara petani bekerja dalam meningkatkan efisiensi dan digunakan dalam berbagai aspek mulai dari produksi, pengelolaan hingga pemasaran. Daftar Isi1 Manfaat Penerapan AI dalam Pertanian1.1 Otomatisasi Tugas1.2 Peningkatan Produktivitas1.3 Kualitas Produk yang Lebih Baik1.4 Pengelolaan Data yang Lebih Baik2 Tantangan dalam penerapan AI dalam pertanian2.1 Biaya Mahal2.2 Minim Tenaga Ahli2.3 Keterbatasan Teknologi2.4 Masalah Privasi dan Keamanan Data Manfaat Penerapan AI dalam Pertanian Berikut merupakan beberapa manfaat yang bisa kita dapat dalam penerapan AI (Artificial Intelligence) dalam dunia agrikultur : Otomatisasi Tugas AI membantu petani untuk mengotomatiskan berbagai tugas seperti penanaman, penyiraman, pemupukan, dan panen. Hal ini bisa membantu menghemat waktu, tenaga kerja, meningkatkan akurasi dan efisiensi. Peningkatan Produktivitas Dengan bantuan AI, petani dapat mengidentifikasi penyakit tanaman lebih dini dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air dan pupuk. Kualitas Produk yang Lebih Baik AI dapat memantau kondisi tanaman secara real-time dan memberikan rekomendasi perawatan yang tepat dan berdampak pada peningkatan kualitas hasil panen. Pengelolaan Data yang Lebih Baik AI mampu mengumpulkan dan menganalisis data pertanian dalam jumlah besar. Seperti kondisi iklim, kesehatan tanah, dan pola pertumbuhan tanaman. Data ini kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan pertanian.   Tantangan dalam penerapan AI dalam pertanian Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan AI dalam pertanian juga dihadapkan pada beberapa tantangan seperti: Biaya Mahal Biaya yang mahal yang menimbulkan kesenjangan digital karena tidak semua petani memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Hal ini dapat memperbesar kesenjangan antara petani besar dan kecil. Minim Tenaga Ahli Kurangnya tenaga ahli di bidang AI pada daerah pedesaan, hal ini juga dapat menjadi kendala dalam penerapan teknologi AI karena petani perlu dilatih oleh tenaga ahli untuk menggunakan teknologi ini dengan efektif. Keterbatasan Teknologi karena terdapat beberapa daerah mungkin belum memiliki akses ke teknologi yang diperlukan. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi petani di wilayah terpencil. Masalah Privasi dan Keamanan Data Dengan banyaknya data yang dikumpulkan, petani harus memastikan data mereka aman dan terlindungi dari akses yang tidak sah.   AI memiliki potensi besar untuk kemajuan sektor pertanian Indonesia. Namun, untuk penerapannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan memperhatikan berbagai aspek, Pemerintah dan semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan bahwa manfaat AI dapat dirasakan oleh seluruh lapisan petani di Indonesia, karena dengan langkah-langkah yang tepat, AI dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga ketahanan pangan nasional.

Akar Gada
Read More
Agribisnis

Akar Gada : Ancaman Serius Bagi Pertumbuhan Tanaman

Siapa sih yang gak suka makan sayur kubis? Sayuran hijau yang satu ini kan enak banget buat lalapan atau tumisan! Tapi sayangnya, tanaman kubis sering banget diserang penyakit, salah satunya “Akar Gada”. Penasaran kenapa? Simak yuk! Daftar Isi1 Apa itu Akar Gada?2 Bagaimana Akar Gada Menyerang Tanaman?3 Bagaimana cara mengatasinya?4 Tips Tambahan! Apa itu Akar Gada? Akar gada atau clubroot adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Penyakit ini sangat umum menyerang tanaman dari keluarga kubis-kubisan, seperti kubis, brokoli, kembang kol, dan sawi. Ciri khas penyakit ini adalah terbentuknya benjolan-benjolan atau gada pada akar tanaman yang terinfeksi. Bagaimana Akar Gada Menyerang Tanaman? Akar Gada bisa menyerang tanaman melalui penularan dengan media jamur dapat bertahan lama di dalam tanah dan menyebar melalui air irigasi, alat pertanian yang terkontaminasi, atau tanaman yang sudah terinfeksi. Gejala yang biasa terjadi adalah benjolan pada akar, gejala lainnya yang sering muncul adalah pertumbuhan tanaman terhambat, daun menguning, dan tanaman mudah layu. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan tanaman mati serta menurunkan hasil panen secara signifikan. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Rotasi Tanaman Hindari menanam tanaman dari keluarga kubis-kubisan secara terus-menerus di lahan yang sama. 2. Sanitasi Bersihkan alat-alat pertanian secara teratur dan buang sisa-sisa tanaman yang terinfeksi. 3. Penggunaan Varietas Tahan Tanam varietas tanaman yang tahan terhadap serangan penyakit ini. 4. Pengendalian Hayati Gunakan mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan jamur seperti Trichoderma sp. 5. Penggunaan Fungisida Sebagai upaya terakhir, gunakan fungisida yang efektif untuk mengendalikan penyakit ini. Tips Tambahan! 1. Perhatikan Kualitas Tanah Tanah yang subur dan memiliki drainase yang baik dapat membantu tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit. 2. Lakukan Pengamatan Secara Berkala Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi gejala awal serangan penyakit. 3. Konsultasikan dengan Ahli Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengendalikan penyakit ini, sebaiknya konsultasikan dengan ahli pertanian. Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa penyakit akar gada adalah salah satu ancaman serius bagi tanaman kubis. Namun, dengan pengetahuan yang cukup dan tindakan yang tepat, kita bisa mengendalikan penyakit ini. Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Mari kita bersama-sama menjaga keberlangsungan pertanian kita dengan cara yang berkelanjutan.

Pupuk Organik, Tanah Subuh, Lingkungan Sehat
Read More
Pupuk Organik

Pupuk Organik: Solusi Ramah Lingkungan untuk Tanah Subur

Tahukah kamu? Belakangan ini banyak ditemukan berbagai permasalahan akibat pencemaran oleh pupuk kimia dan pestisida kimia. Pemakaian bahan-bahan kimia secara berlebihan ini bisa berdampak terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia akibat tercemarnya bahan-bahan sintesis tersebut. Kabar baiknya adalah masyarakat sudah sadar akan pentingnya pertanian berkelanjutan. Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan, pupuk organik hadir sebagai solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas hasil panen. Kandungan unsur hara dalam pupuk organik memang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis pupuk ini mempunyai manfaat lain yaitu dapat memperbaiki sifat-sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah, porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation-kation tanah. Berasal dari mana sih pupuk organik ini? Pupuk organik berasal dari bahan alami seperti sisa tanaman dan kotoran hewan. Pupuk ini menawarkan berbagai manfaat bagi tanah dan tanaman, seperti: Memperbaiki Struktur Tanah: Meningkatkan kemampuan tanah menahan air dan nutrisi, menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan akar. Meningkatkan Kesuburan Tanah: Menambahkan mikroorganisme menguntungkan yang membantu mengurai bahan organik menjadi nutrisi bagi tanaman. Ramah Lingkungan: Tidak mengandung bahan kimia berbahaya, menjaga ekosistem tanah dan air tetap sehat. Hasil Panen yang Berkualitas: Meningkatkan rasa, nutrisi, dan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit. Berkelanjutan: Mendukung pertanian berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis. Yuk, beralih ke pupuk organik! Sebagai langkah positif untuk menjaga kesehatan tanah, tanaman, lingkungan, dan menghasilkan makanan yang lebih bergizi untuk generasi masa depan.

Orong Orong Gaang Pengganggu Tanaman
Read More
Agribisnis

Orong Orong / Gaang : Serangga Kecil Perusak Tanaman

Halo sobat Ansell ! Apakah kalian pernah dengar istilah orong orong? Hama orong-orong merupakan momok menakutkan bagi para petani loh! Serangannya ini tidak hanya merusak tanaman, tapi juga mengancam hasil panen yang bisa merugikan petani. Apa saja sih bahaya yang mengintai dari hama ini? Yuk, mari kita simak! Daftar Isi1 Apa sih orong-orong itu?2 Apa saja kerusakan yang ditimbulkan dari serangga ini?3 Lalu, tanaman apa saja yang rentan diserang oleh si orong-orong ini?4 Bagaimana Cara Mengendalikan Hama Orong-orong Apa sih orong-orong itu? Sebenarnya, orong-orong memiliki banyak panggilan yang dikenal oleh masyarakat. Pada umumnya, orang Jawa menyebutnya orong orong, di tanah Sunda dikenal dengan nama gaang, sementara dalam bahasa Toba disebut dengan singke. Orong-orong atau anjing tanah merupakan serangga yang sering dianggap remeh oleh sebagian orang karena ukurannya yang kecil, tapi apa kalian tahu? ternyata dia menjadi ancaman serius bagi tanaman pertanian. Dengan kebiasaan menggali dan memakan akar, orong-orong dapat merusak tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Apa saja kerusakan yang ditimbulkan dari serangga ini? Biasanya, orong-orong mengganggu pertumbuhan tanaman dengan cara merusak akar pada tanaman yang akhirnya menghambat penyerapan nutrisi dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan layu. Lalu, orong-orong bisa memicu penyakit bagi tanaman karena serangannya pada akar dapat mengakibatkan luka pada akar sehingga rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri. Kemudian, orong-orong juga merusak struktur tanah karena kebiasaannya yang suka menggali, menyebabkan tanah menjadi berlubang-lubang dan pada akhirnya mengganggu drainase dan aerasi tanah. Lalu, tanaman apa saja yang rentan diserang oleh si orong-orong ini? Orong-orong seringkali ditemukan menjadi hama pada tanaman padi, jagung, tebu, dan berbagai sayuran yang merupakan sasaran empuk bagi orong-orong. Bagaimana Cara Mengendalikan Hama Orong-orong Pengolahan Tanah Mengolah tanah dengan cara membajak dan mencangkul tanah dapat merusak sarang dan telur orong-orong. Pestisida Nabati Seperti bawang putih, cabai, atau tembakau dapat digunakan sebagai pestisida, pengusir hama yang alami. Musuh Alami Hewan-hewan seperti burung, ayam, dan katak merupakan predator alami bagi orong-orong. Para petani perlu waspada terhadap tanda-tanda serangan orong-orong ini seperti tanaman layu, lubang-lubang di sekitar tanaman, dan suara khas orong-orong di malam hari. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah kerugian besar. Mengendalikan hama orong-orong memang bukan perkara yang mudah, namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Dengan memahami bahaya dan cara pengendaliannya, kita bisa melindungi tanaman dan hasil panen dari ancaman hama ini.   Sumber : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Anjing_tanahAnjing tanah 

Eco Farming, Sistem Pertanian Pelindung Alam!
Read More
Eco Farming

Eco Farming, Sistem Pertanian Pelindung Alam!

Eco farming merupakan sebuah sistem pertanian yang berfokus pada keseimbangan dan kelestarian alam atau biasa disebut pertanian yang ramah lingkungan. Eco-farming mengandalkan sumber daya alam dan menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan hasil panen yang optimal. Daftar Isi1 Prinsip-prinsip utama eco-farming2 Manfaat eco-farming3 Contoh penerapan eco-farming3.1 Perma budaya3.2 Pertanian organik3.3 Agroforestri Prinsip-prinsip utama eco-farming Menggunakan pupuk organik, karena pupuk organik terbuat dari bahan-bahan alami seperti kompos dan kotoran hewan yang bisa membantu menjaga kesuburan tanah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Menggunakan metode pengendalian hama dan penyakit secara alami dan tidak membahayakan lingkungan, seperti penggunaan predator alami dan pestisida organik. Menerapkan teknik-teknik irigasi yang efisien untuk menghemat air, seperti penggunaan sistem tetes dan mulsa. Manfaat eco-farming Hasil panen yang menggunakan eco-farming pada umumnya lebih sehat dan bebas dari residu bahan kimia. Tanah yang lebih subur karena menggunakan pupuk organik yang bisa membantu menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil panen. Membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati. Contoh penerapan eco-farming Perma budaya Sistem pertanian yang meniru ekosistem alami dengan menanam berbagai jenis tanaman dan hewan dalam satu area. Pertanian organik Sistem pertanian yang menggunakan pupuk dan pestisida organik untuk menumbuhkan tanaman. Kamu bisa menggunakan Pupuk Ansell untuk pertanian yang sehat, subur dan bernutrisi. Agroforestri Sistem pertanian yang menggabungkan tanaman, pohon, dan hewan ternak dalam satu area.   Dengan menerapkan eco-farming, kita dapat menjaga kesehatan bumi dan memastikan ketersediaan pangan bagi generasi mendatang, juga merupakan solusi yang tepat untuk menghasilkan pangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ayo, mulai terapkan eco-farming di lahanmu sekarang demi lingkungan yang lebih baik!

Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Secara Terus Menerus
Read More
Pupuk Organik

Dampak Penggunaan Pupuk Kimia Secara Terus Menerus

Penggunaan pupuk kimia telah menjadi bagian integral dalam pertanian dan perkebunan. Pupuk kimia memang memberikan efek yang luar biasa pada tumbuhan. Banyak yang meyakini bahwa pupuk kimia dapat mencukupi kebutuhan hara tanaman dan meningkatkan produktivitas tanaman sehingga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Namun, penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan kesuburan tanah. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan kekhawatiran tentang dampak penggunaan pupuk kimia terus menerus terhadap lingkungan dan kesuburan tanah. Daftar Isi1 Dampak Negatif penggunaan pupuk kimia Terus  Menerus1.1 Tanah Menjadi Rusak1.2 Kesuburan tanah menurun1.3 Erosi tanah meningkat.1.4 Pencemaran Lingkungan1.5 Pencemaran udara akibat penguapan nitrogen.2 Dampak pada Kesehatan3 Alternatif Pupuk Kimia Dampak Negatif penggunaan pupuk kimia Terus  Menerus Tanah Menjadi Rusak Penggunaan pupuk kimia meningkatkan kadar asam dalam tanah, yang dapat melarutkan remah-remah tanah yang kaya akan mineral. Perusakan mineral tanah oleh asam tersebut membuat tanah kehilangan porositas, sehingga tanah akan menjadi sangat padat sehingga air akan sulit masuk, begitu juga dengan sirkulasi udara yang berkurang. Kesuburan tanah menurun Bahan kimia sintetis dalam pupuk kimia mengubah pH tanah dan membuatnya menjadi asam. Peningkatan keasaman ini dapat membunuh mikroorganisme yang dibutuhkan oleh tanah. Selain itu, akar tanaman menjadi lunak dan tidak bisa lagi menyerap nutrisi secara maksimal. Akhirnya, tanaman akan mati karena kekurangan nutrisi. Erosi tanah meningkat. anah yang padat atau tidak gembur akibat penggunaan pupuk kimia akan mematikan mikroorganisme tanah, sehingga penguraian bahan organik tanah akan terganggu. Hal ini membuat tanah menjadi tidak subur dan sulit untuk menyerap air dan nutrisi. Pencemaran Lingkungan Hujan sisa pupuk yang terserap akar akan terbawa oleh aliran air, menuju sungai, danau, atau bahkan terserap ke dalam tanah sehingga mencemari pasokan air bersih di dalamnya. Air yang terkontaminasi ini, bisa jadi dikonsumsi oleh manusia dan hewan di sekitarnya. Ini dapat menyebabkan keracunan dan masalah kesehatan lainnya. Pencemaran udara akibat penguapan nitrogen. Penguapan nitrogen dari pupuk kimia dapat menghasilkan gas nitrogen yang dapat mencemari udara. Gas nitrogen ini dapat menyebabkan kerusakan DNA dan berbagai penyakit kronis, salah satunya Alzheimer   Dampak pada Kesehatan Residu pupuk kimia pada hasil panen membahayakan kesehatan. Petani berisiko terkena penyakit pernapasan. Alternatif Pupuk Kimia Sebagai konsumen, kita juga memiliki peran penting dalam mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan. Mulailah dengan memilih produk-produk organik yang ramah lingkungan dan mendukung petani lokal yang mengadopsi praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan langkah-langkah kecil ini, kita dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia dan menciptakan masa depan pertanian yang lebih sehat bagi generasi mendatang. Yuk beralih ke Pupuk Organik Ansell ! Diolah dengan sempurna, bebas amonia dan patogen berbahaya, kaya nutrisi yang mudah diserap, serta menjaga kesehatan tanah secara keseluruhan.  Yuk! dapatkan hasil panen melimpah dan ramah lingkungan bersama Ansell Agro Indonesia! Sumber : Dampak Negatif Penggunaan Pupuk Kimia Berlebihan Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Pupuk Kimia