Ansell Agro Indonesia

Hadir menjadi mitra yang handal bagi petani Indonesia dalam mendukung pertanian organik dan berkelanjutan.

Follow Us

Read More
Buah dan Tanaman Unik

Tanaman Kersen: Pohon Liar Banyak Manfaat

Tanaman kersen (Muntingia calabura) sering muncul di lahan kosong atau pinggir jalan. Banyak orang menganggapnya sebagai tanaman liar, padahal pohon ini menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan dan lingkungan. Karena itu, kersen layak mendapatkan perhatian lebih. Apa Itu Tanaman Kersen? Kersen adalah pohon tropis berukuran kecil yang memiliki buah merah manis dan daun berkhasiat. Pohon ini sangat mudah tumbuh karena akarnya kuat dan tidak memerlukan perawatan rumit. Selain itu, kersen dapat hidup di berbagai jenis tanah, baik tanah kering maupun tanah subur. Mengapa Tanaman Kersen Bisa Tumbuh Liar? Ada beberapa alasan yang membuat pohon ini sangat mudah ditemukan: 1. Penyebaran Alami oleh Burung Burung memakan buahnya dan membuang biji ke area lain. Proses ini membuat kersen menyebar cepat tanpa campur tangan manusia. 2. Pertumbuhan Sangat Cepat Bibit kersen dapat tumbuh menjadi pohon muda hanya dalam hitungan bulan. Karena itu, pohon ini sering muncul tiba-tiba di halaman atau pinggir jalan. 3. Tidak Butuh Perawatan Khusus Kersen tetap hidup meskipun tidak dipupuk atau disiram rutin. Ketahanannya menjadikannya salah satu tanaman paling adaptif. 4. Tahan Panas dan Kekeringan Selain cepat tumbuh, kersen juga kuat menghadapi cuaca terik. Kondisi ini membuatnya mampu bertahan di tempat yang keras sekalipun. Kekurangan Tanaman Kersen yang Perlu Diwaspadai Meski memiliki banyak kelebihan, kersen juga punya beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan: 1. Buah Mudah Rontok Buah kersen cepat jatuh ke tanah, sehingga halaman terlihat kotor jika tidak dibersihkan. 2. Pertumbuhan Sering Tidak Terkontrol Karena tumbuh cepat, kersen dapat mendominasi area jika tidak dipangkas secara rutin. 3. Kayu Kurang Tahan Lama Batangnya mudah lapuk, sehingga kurang cocok untuk dijadikan material bangunan. Manfaat Tanaman Kersen untuk Lingkungan & Kesehatan Walaupun dianggap remeh, pohon ini membawa banyak manfaat. Buahnya kaya antioksidan, sedangkan daunnya sering digunakan sebagai herbal tradisional. Selain itu, pohon ini menyediakan keteduhan dan membantu menyerap polusi. Banyak hewan, terutama burung, juga memanfaatkan kersen sebagai sumber makanan. Kesimpulan tentang Tanaman Kersen Kersen adalah pohon liar yang penuh manfaat. Pertumbuhannya cepat, tahan terhadap kondisi ekstrem, dan mendukung ekosistem sekitar. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, kersen tetap menjadi tanaman yang berguna bagi lingkungan dan kesehatan.

Daun cabai menguning dan keriting akibat serangan virus gemini pada tanaman.
Read More
Hama dan Penyakit

Daun Cabai Menguning dan Keriting: Penyebab & Solusi

Daun cabai menguning dan keriting sering menjadi tanda tanaman mengalami gangguan serius. Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus, hama, maupun perawatan yang kurang tepat. Jika tidak ditangani segera, pertumbuhan cabai akan terhambat dan hasil panen menurun drastis. Karena itu, penting mengenali penyebab daun cabai bermasalah sejak awal agar langkah pencegahannya lebih efektif. Virus Gemini: Penyebab Utama Daun Cabai Menguning Salah satu penyebab paling umum daun cabai menguning adalah serangan virus gemini. Virus ini menyebar melalui kutu kebul, hama kecil berwarna putih yang mengisap cairan daun. Ketika kutu kebul menularkan virus, klorofil daun rusak sehingga fotosintesis terganggu. Tanaman menjadi lemah dan sulit menghasilkan buah. Virus gemini juga menyebar cepat karena kutu kebul bisa berpindah ke banyak jenis tanaman seperti tomat, terong, hingga kedelai. Ciri-Ciri Cabai yang Terkena Virus Gemini Beberapa gejala yang perlu diperhatikan, yaitu: Daun berubah menjadi kuning cerah Daun mengkerut ke atas atau menggulung Tanaman tampak kerdil dan berhenti tumbuh Cabai sulit berbuah dan kualitasnya menurun Tanaman yang menunjukkan gejala ini harus segera dikendalikan agar tidak menularkan ke tanaman lainnya. Cara Mencegah Serangan Virus Gemini pada Cabai Meskipun virus gemini tidak dapat disembuhkan, pencegahannya sangat mungkin dilakukan. Berikut langkah-langkah yang aman untuk tanaman: Gunakan Hormon Auksin Saat Gejala Awal Auksin membantu merangsang tumbuhnya tunas baru yang lebih sehat. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore atau malam hari agar tidak rusak oleh sinar matahari. Kendalikan Populasi Kutu Kebul Gunakan perangkap kuning, insektisida nabati, atau lakukan sanitasi kebun secara rutin. Hama pembawa virus adalah kunci penyebaran yang harus dikurangi. Jaga Keseimbangan Nutrisi Berikan nitrogen, fosfor, dan kalium dalam dosis seimbang. Hindari kelebihan nitrogen karena dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit. Tambahkan Asam Amino Asam amino membantu memulihkan kerusakan klorofil dan memperbaiki daun yang terinfeksi ringan. Daun Cabai Keriting: Bisa Jadi Bukan Virus Tidak semua daun cabai yang keriting disebabkan oleh virus. Terkadang masalahnya berasal dari hama penghisap daun, yang sebenarnya masih bisa diatasi. Tiga hama yang paling sering menyebabkan daun cabai keriting yaitu: Hama Thrips Thrips menyerang pucuk daun dan meninggalkan bercak putih keperakan. Pada serangan berat, daun menggulung dan tanaman menjadi kerdil. Hama Tungau Tungau kuning atau merah menghisap jaringan daun hingga muncul bintik kuning yang menyebar. Daun menghitam, rontok, dan pertumbuhan terhenti. Hama Kutu Daun Kutu daun sering bergerombol di bawah daun. Serangannya membuat daun melengkung, menguning, dan mudah gugur. Hama ini berkembang biak sangat cepat. Cara Merawat Tanaman Cabai agar Tetap Sehat Beberapa langkah perawatan sederhana dapat membantu meningkatkan ketahanan tanaman: Gunakan bibit unggul yang sehat Pastikan cabai mendapat sinar matahari minimal 6 jam sehari Berikan pupuk organik atau pupuk kandang secara rutin Siram secukupnya dan jaga kelembapan tanah stabil Lakukan pruning untuk membuang daun sakit dan merangsang pertumbuhan baru Bersihkan gulma agar tidak menjadi tempat hama berkembang Panen secara teratur untuk merangsang pembentukan bunga dan buah Kesimpulan Daun cabai menguning dan keriting adalah masalah umum, namun penyebabnya bisa berbeda-beda. Virus gemini termasuk penyebab yang paling merugikan karena merusak klorofil dan menghambat pertumbuhan. Sementara keriting akibat hama masih dapat ditangani jika ditemukan lebih awal. Dengan perawatan yang konsisten, pengendalian hama, dan pencegahan yang tepat, tanaman cabai dapat tumbuh sehat dan menghasilkan panen optimal.

Read More
Edukasi

Air Gula untuk Tanaman: Bisa Menyuburkan atau Membahayakan?

Air gula untuk tanaman sering disebut-sebut bisa membuat tanaman cepat tumbuh dan membantu mengatasi stres setelah pindah tanam. Klaim ini banyak beredar di media sosial, sehingga banyak orang mencoba menyiram tanaman dengan larutan gula. Padahal, metode ini justru bisa membahayakan tanaman. Agar tidak salah perawatan, yuk pahami fakta sebenarnya. Apakah Air Gula Benar Bisa Menambah Nutrisi? Sebagian orang beranggapan bahwa air gula mampu menjadi sumber energi tambahan bagi tanaman. Gula memang karbohidrat, tetapi tanaman memproduksi karbohidrat mereka sendiri melalui proses fotosintesis. Tanaman menggunakan glukosa hasil fotosintesis, bukan sukrosa kompleks seperti yang ada pada gula dapur. Karena akar tanaman tidak dapat menyerap sukrosa, larutan gula justru akan menumpuk di sekitar perakaran. Penumpukan ini dapat mengganggu fungsi akar dalam menyerap air, sehingga tanaman tampak layu meski tanah terlihat lembap. Dampak Negatif Air Gula pada Tanaman Menggunakan larutan gula secara rutin dapat memicu beberapa masalah berikut: Mengundang Jamur dan Bakteri Tanah yang mengandung gula menjadi tempat ideal bagi mikroorganisme patogen. Kondisi ini meningkatkan risiko busuk akar yang sulit disembuhkan. Menghambat Penyerapan Air Sukrosa yang mengendap di media tanam membuat akar kesulitan menyerap air dan nutrisi penting. Jika berlangsung lama, tanaman menjadi kering, lemah, bahkan mati. Tidak Mengatasi Stres Tanaman Tanaman yang layu setelah dipindah tanam biasanya mengalami kerusakan akar atau stres panas. Air gula tidak bisa memperbaiki dua kondisi ini dan justru bisa memperburuk keadaan. Kapan Air Gula Bisa Dipakai? Penggunaan air gula masih bisa diterapkan pada bunga potong, bukan tanaman berakar. Batang bunga tanpa akar dapat menyerap sedikit gula untuk mempertahankan kesegarannya. Meski begitu, efeknya tidak bertahan lama dan hanya memberi tampilan segar sementara. Kesimpulan Air gula tidak cocok digunakan untuk menyuburkan tanaman. Alih-alih memberi manfaat, penggunaan gula dapat menghambat penyerapan air, memicu perkembangan jamur, serta merusak sistem akar. Jika ingin tanaman tumbuh subur, gunakan metode perawatan yang lebih aman seperti penyiraman teratur, sinar matahari yang cukup, dan pupuk organik. Hindari mengikuti tips viral tanpa memahami dampaknya terhadap kesehatan tanaman.

Read More
Budidaya

Jarak Tanam Cabe Rawit Ideal untuk Panen Melimpah

Jarak tanam cabe rawit adalah salah satu kunci penting dalam budidaya cabe rawit agar hasil panen meningkat. Cabe rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan petani Indonesia karena permintaan pasar selalu tinggi. Dengan pengaturan jarak tanam yang tepat, tanaman dapat berkembang lebih sehat, produktif, dan terhindar dari gangguan penyakit. Penataan jarak yang benar akan membantu tanaman tumbuh sehat dan produktif. Yuk, simak panduan lengkapnya! Kenapa Jarak Tanam Cabe Rawit Sangat Berpengaruh? Tanaman yang ditanam terlalu rapat akan berebut sinar matahari, nutrisi, dan air. Kondisi lembap pada daun yang berhimpitan juga memicu serangan penyakit. Sebaliknya, lahan yang terlalu renggang membuat ruang tidak termanfaatkan optimal. Maka perlu keseimbangan agar pertumbuhan berjalan efektif. Cara Menata Jarak Tanam Cabe Rawit Berikut langkah menyiapkan lahan agar tanaman berkembang lebih baik: Persiapan LahanBersihkan gulma dan buat bedengan setinggi 30–40 cm agar akar tidak mudah tergenang air. Atur Titik Tanam Gunakan tali sebagai panduan garis tanam agar posisinya rapi dan seragam. Penanaman Bibit Buat lubang sedalam 5–10 cm, lalu tanam bibit dengan hati-hati dan tutup kembali menggunakan tanah gembur. Manfaat Lahan yang Tertata Ideal Mengatur lokasi tumbuh secara rapi memberi banyak keuntungan, seperti: Pertumbuhan lebih sehat dan produksi buah meningkat Udara mengalir lebih baik sehingga mengurangi risiko penyakit Perawatan seperti penyiraman dan pemupukan menjadi lebih mudah Lahan digunakan secara efisien dan produktif Berapa Jarak Tanam Idealnya? Untuk lahan standar, kamu bisa menerapkan pola 50 x 50 cm pada setiap tanaman. Jika menggunakan polybag atau lahan sempit, penyesuaian tetap bisa dilakukan asal tanaman tidak saling berhimpitan. Kesimpulan Pengaturan ruang tumbuh adalah langkah sederhana namun sangat menentukan keberhasilan budidaya cabe rawit. Dengan jarak yang tepat disertai perawatan rutin, tanaman dapat berbuah lebih banyak dan lebih berkualitas.

Read More
Berita Pertanian

Surplus Produksi Beras 2025: Ketahanan Pangan Semakin Kuat

Surplus produksi beras 2025 menjadi kabar baik bagi petani dan masyarakat Indonesia. Pemerintah menyampaikan bahwa produksi beras nasional tahun ini diproyeksikan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, sehingga stok pangan jauh lebih aman. Kondisi ini menunjukkan ketahanan pangan Indonesia semakin kuat dan tidak lagi bergantung pada impor.   Apa itu Surplus Produksi Beras 2025? Surplus berarti produksi lebih tinggi dibanding kebutuhan konsumsi. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa produksi beras hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi pada periode yang sama hanya sekitar 27,3 juta ton. Artinya, surplus 3,7 juta ton akan membantu menjaga stabilitas stok dan harga pangan di dalam negeri. Faktor Penyebab Produksi Beras Meningkat Beberapa program pemerintah memberi hasil positif, antara lain: Pencetakan sawah baru Perbaikan sistem irigasi Optimalisasi lahan dan teknologi pertanian Dukungan langsung untuk petani Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari kerja keras petani dalam menjaga produksi tetap stabil meski menghadapi tantangan cuaca. Dampak Positif Surplus Produksi Beras 2025 Bagi Petani dan Indonesia Harga beras lebih stabil Stok pangan aman sepanjang tahun Ketahanan pangan nasional semakin kokoh Petani lebih sejahtera karena produksi meningkat Bahkan FAO memperkirakan total produksi beras Indonesia berpotensi mencapai 34–35 juta ton di akhir tahun, jauh lebih tinggi dibanding tahun 2024. Langkah Selanjutnya untuk Mempertahankan Surplus Agar surplus ini terus berlanjut di tahun berikutnya, pemerintah diharapkan: terus memperkuat akses pupuk, mengembangkan teknologi pertanian modern, dan meningkatkan kualitas infrastruktur pertanian. Dengan dukungan berkelanjutan, Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri pangan dalam jangka panjang. Kesimpulan Surplus produksi beras 2025 menandakan pondasi ketahanan pangan Indonesia semakin kuat. Stok aman, petani makin percaya diri, dan ekonomi nasional ikut terdorong. Konsistensi kebijakan dan peran petani menjadi kunci agar prestasi ini terus meningkat ke depannya.

Read More
Buah dan Tanaman Unik

Tanaman Wasabi: Si Pedas Unik dari Jepang Bernilai Tinggi

Wasabi (Wasabia japonica) dikenal luas sebagai pendamping sushi dan sashimi khas Jepang. Rasanya pedas, tapi berbeda dengan cabai—lebih menusuk hidung dan cepat menghilang. Di balik rasa khasnya itu, tanaman wasabi ternyata punya cerita menarik: sulit dibudidayakan, langka, dan punya harga jual yang tinggi di pasaran. Apa Itu Tanaman Wasabi? Tanaman wasabi termasuk keluarga Brassicaceae, satu rumpun dengan kubis, sawi, dan lobak. Asalnya dari daerah pegunungan Jepang yang berhawa sejuk dan memiliki air mengalir jernih. Karena habitat alaminya begitu spesifik, wasabi asli sangat sulit ditanam di luar Jepang. Ciri-Ciri Tanaman Wasabi Daun: Berbentuk hati berwarna hijau tua dan permukaannya halus. Batang: Bagian yang menebal di pangkal (rhizome) digunakan untuk membuat pasta wasabi. Akar: Menyerap nutrisi dari air yang terus mengalir. Bunga: Berwarna putih kecil, biasanya muncul di musim semi. Rhizome atau batang umbi wasabi inilah yang diparut untuk menghasilkan pasta pedas alami yang terkenal itu. Keunikan Tanaman Wasabi 1. Sulit Dibudidayakan Wasabi hanya bisa tumbuh di suhu 8–20°C dengan air bersih yang mengalir terus. Kondisi ini membuatnya susah dikembangkan secara massal, bahkan di Jepang sekalipun. 2. Rasa Pedas yang Berbeda Pedas wasabi tidak membakar lidah seperti cabai, tetapi memberikan sensasi hangat di hidung yang cepat hilang. Inilah yang membuatnya istimewa dan disukai pecinta kuliner Jepang. 3. Harga Selangit Karena budidayanya rumit, harga wasabi asli bisa mencapai Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta per kilogram. Tak heran kalau banyak restoran menggunakan versi tiruannya. 4. Banyak Produk “Palsu” Wasabi yang sering dijual di luar Jepang umumnya bukan dari tanaman asli, melainkan campuran lobak (horseradish), mustard, dan pewarna hijau. Manfaat Wasabi untuk Kesehatan Selain jadi pelengkap makanan, wasabi juga punya berbagai khasiat: Antibakteri alami: Senyawa isothiocyanates dalam wasabi bisa membunuh bakteri, terutama pada makanan mentah. Sumber antioksidan: Melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Menjaga imun tubuh: Kandungan vitamin C membantu daya tahan tubuh. Mencegah penggumpalan darah: Baik untuk kesehatan jantung dan peredaran darah. Mendukung pencernaan sehat: Merangsang enzim pencernaan alami tubuh. Cara Budidaya Tanaman Wasabi Menanam wasabi bukan hal mudah, tapi tetap bisa dilakukan dengan ketelatenan tinggi. Suhu: Idealnya 8–20°C. Tanaman ini tidak tahan panas berlebih atau embun beku. Media tanam: Gunakan kerikil sungai atau tanah berdrainase tinggi dengan air mengalir. Pencahayaan: Butuh cahaya teduh, hindari paparan langsung. Waktu panen: Siap dipanen setelah 18–24 bulan. Pemanfaatan Wasabi di Dunia Kuliner Wasabi segar diparut langsung sebelum disajikan agar rasa pedasnya tetap kuat. Biasanya digunakan untuk: Pelengkap sushi dan sashimi. Campuran saus atau mayones pedas.\ Cita rasa unik pada keripik, kacang, hingga sup dan salad. Harga Wasabi Asli di Pasaran Karena langka dan proses budidayanya panjang, harga wasabi asli bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Sebagian besar produk wasabi di luar Jepang sebenarnya terbuat dari lobak putih yang diberi pewarna hijau agar mirip aslinya. Kesimpulan Wasabi bukan sekadar bumbu pelengkap sushi, tapi juga tanaman unik bernilai ekonomi tinggi. Dengan karakter tumbuh yang rumit, rasa pedas khas, serta manfaat kesehatannya, tidak heran jika wasabi disebut “si hijau mahal dari Jepang”.

Read More
Hama dan Penyakit

Tanda Tanaman Terserang Hama dan Cara Mengatasinya

Tanaman yang tampak layu, berlubang, atau bersemut bisa jadi menunjukkan tanda tanaman terserang hama. Serangan hama menjadi masalah serius bagi petani karena dapat menurunkan hasil panen dan merusak pertumbuhan tanaman. Mengetahui gejala sejak awal adalah langkah penting agar penanganannya bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. 1. Daun Menguning atau Berlubang Salah satu tanda tanaman terserang hama yang paling umum adalah daun menguning, berbintik, atau berlubang. Biasanya disebabkan oleh ulat, belalang, atau kutu daun yang mengisap cairan daun. Untuk mengatasinya, periksa bagian bawah daun dan semprot tanaman dengan air bertekanan tinggi atau gunakan sabun insektisida alami. Tips tambahan: gunakan pupuk organik seperti Pupuk Organik Ansell untuk memperkuat daya tahan daun terhadap serangan hama. 2. Buah dan Batang Mengalami Kerusakan Buah yang kulitnya rusak atau batang yang berlubang menandakan adanya serangan ulat buah atau hama batang. Segera buang bagian tanaman yang terinfeksi dan gunakan pupuk organik cair untuk membantu pemulihan tanaman. Menutup tanaman dengan paranet atau jaring pelindung bisa menjadi cara alami untuk mencegah serangan ulang. 3. Tanaman Layu Tiba-tiba Jika tanaman tiba-tiba layu padahal sudah disiram cukup, kemungkinan besar akar diserang nematoda atau jamur tanah. Gunakan tanah yang gembur, jaga sirkulasi udara, dan lakukan rotasi tanaman setiap musim tanam untuk mencegah penyebaran hama akar. Hindari genangan air karena bisa mempercepat munculnya jamur. 4. Banyak Semut di Tanaman Munculnya semut di sekitar tanaman sering menjadi tanda tanaman terserang kutu daun. Hama ini mengeluarkan cairan manis yang menarik koloni semut. Untuk mengatasinya, semprot tanaman dengan air bertekanan tinggi dan tanam bunga seperti kenikir atau marigold. Kedua tanaman ini bisa menarik predator alami seperti kepik dan laba-laba kecil yang memangsa kutu daun. Kesimpulan Mengetahui tanda tanaman terserang hama sejak dini membantu petani mencegah kerusakan lebih parah. Gunakan cara alami seperti pembersihan rutin, predator alami, dan pupuk organik untuk menjaga tanaman tetap sehat tanpa ketergantungan bahan kimia. Dengan perawatan yang tepat, hasil panen pun tetap optimal.

Read More
Edukasi

Perbedaan Buah dan Sayur: 5 yang Sering Disalahpahami

Masih banyak orang yang salah mengira mana yang termasuk buah dan mana yang sayur. Contohnya timun, tomat, atau cabai sering dianggap sayur padahal secara ilmiah semuanya tergolong buah. Supaya tidak salah paham, yuk pahami perbedaan buah dan sayur dari sisi ilmiah dan kuliner. Apa Sebenarnya Perbedaan Buah dan Sayur? Secara botani, buah adalah bagian tanaman yang berkembang setelah penyerbukan dan berisi biji. Biasanya tumbuh dari bunga dan rasanya manis karena mengandung gula alami seperti mangga, apel, atau pepaya. Sedangkan sayur merupakan bagian lain dari tanaman seperti daun, batang, akar, atau bunga. Contohnya bayam, kol, kangkung, dan wortel. Sayuran cenderung tidak manis, tapi kaya air dan serat yang penting untuk kesehatan. Namun dalam dunia kuliner, penggolongan ini bisa berbeda. Banyak bahan makanan disebut sayur hanya karena cara penyajiannya, bukan karena struktur tanamannya. Inilah yang membuat banyak orang keliru membedakan keduanya. 1. Timun: Buah yang Dianggap Sayur Timun tumbuh dari bunga dan memiliki biji, jadi menurut botani termasuk buah. Tapi karena digunakan untuk lalapan atau salad dan rasanya tidak manis, timun lebih dikenal sebagai sayur di dunia kuliner. 2. Cabai: Si Pedas dari Golongan Buah Cabai memiliki biji dan berasal dari bunga, sehingga tergolong buah. Namun karena penggunaannya sebagai bumbu masakan, cabai sering dianggap sayur. Padahal, baik cabai rawit, paprika, maupun jalapeño semuanya tetap buah secara ilmiah. 3. Tomat: Buah yang Sering Salah Dikenali Tomat adalah buah karena tumbuh dari bunga dan memiliki biji di dalamnya. Tapi karena sering digunakan untuk tumisan atau sambal, banyak orang menilainya sebagai sayur. Jadi, tomat bisa disebut “buah rasa sayur”. 4. Jagung: Buah yang Jadi Sumber Karbohidrat Jagung termasuk jenis buah biji-bijian atau caryopsis. Biji jagung terbentuk dari bunga dan menyatu dengan lapisan buahnya. Karena itu, jagung dikategorikan sebagai buah sekaligus sumber karbohidrat seperti gandum dan oat. 5. Kacang Panjang: Ternyata Masuk Kategori Buah Kacang panjang juga masuk kategori buah karena tumbuh dari bunga dan memiliki biji di dalam polongnya. Meski rasanya tidak manis, secara ilmiah tanaman ini tetap tergolong buah. Perbedaan buah dan sayur sebenarnya tergantung dari cara melihatnya. Dalam ilmu botani, semua yang tumbuh dari bunga dan berbiji adalah buah. Tapi dalam dunia kuliner, banyak bahan makanan diperlakukan sebagai sayur karena cara pengolahannya. Jadi, sebelum bilang tomat atau timun itu sayur, coba pikir lagi, bisa jadi kamu sedang makan buah tanpa sadar!

Read More
Budidaya

Cara Membuat Buah Tomat Lebih Manis dan Berbuah Lebat

Cara membuat buah tomat lebih manis ternyata tidak sulit. Dengan teknik sederhana seperti penyiraman tepat, pemangkasan teratur, dan pemupukan organik, kamu bisa mendapatkan buah tomat yang manis alami sekaligus panen yang melimpah. Langkah Sederhana Membuat Buah Tomat Lebih Manis 1. Pilih Varietas Tomat dengan Rasa Manis Langkah pertama adalah dimulai dari benihnya. Pilih varietas seperti tomat cherry, roma, atau grape yang memang dikenal memiliki kadar gula tinggi. Dengan varietas yang tepat, rasa manis alami bisa muncul tanpa tambahan perlakuan rumit. 2. Atur Penyiraman dengan Tepat Penyiraman berlebihan bisa membuat rasa tomat jadi hambar. Sebaliknya, kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan. Lakukan penyiraman secukupnya, tanah lembab tapi tidak becek. Teknik ini menjaga keseimbangan air dalam buah sehingga kadar gulanya meningkat secara alami. 3. Gunakan Pupuk Organik Pupuk organik berperan penting dalam cara membuat buah tomat lebih manis. Nutrisi alami dari pupuk kandang, kompos, atau pupuk organik cair mampu memperbaiki kualitas tanah sekaligus memperkaya cita rasa buah. Hindari pupuk kimia berlebihan yang bisa mengubah rasa tomat jadi asam. 4. Pastikan Tomat Mendapat Cahaya Matahari Cukup Tomat butuh setidaknya enam jam sinar matahari setiap hari untuk memaksimalkan proses fotosintesis. Tanaman yang terkena sinar penuh akan menghasilkan lebih banyak gula alami di dalam buah. 5. Lakukan Pemangkasan Secara Teratur Pemangkasan membantu tanaman fokus pada pertumbuhan buah daripada daun. Dengan memangkas cabang yang tidak produktif, energi tanaman akan dialihkan untuk membentuk buah yang lebih besar, manis, dan matang merata. 6. Gunakan Pupuk Kalium untuk Rasa Lebih Kuat Selain pupuk organik, tambahkan unsur kalium dari bahan alami seperti abu sekam atau pupuk cair berbasis rumput laut. Kalium membantu pembentukan gula dalam buah dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kesimpulan Dengan menerapkan cara di atas secara konsisten, kamu bisa menikmati hasil panen yang lebih nikmat dan melimpah. Kuncinya ada di keseimbangan: air yang cukup, cahaya yang optimal, dan nutrisi alami dari pupuk organik.

Read More
Berita Pertanian

Musim Kemarau 2025, Petani Diminta Waspadai Curah Hujan yang Masih Tinggi

Musim kemarau 2025 di Indonesia datang lebih lambat dari biasanya. Berdasarkan laporan BMKG, hingga awal Juni baru sekitar 19% wilayah yang benar-benar masuk musim kemarau. Artinya, sebagian besar daerah masih mengalami hujan, meski kalender klimatologis menunjukkan seharusnya sudah mulai kering. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, Musim Kemarau 2025 mundur karena curah hujan masih tergolong tinggi sejak April hingga Mei. Wilayah selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara masih mencatat curah hujan di atas normal. Kondisi ini memicu munculnya fenomena kemarau basah, di mana hujan tetap terjadi meski memasuki periode kemarau. Bagi petani padi, situasi ini bisa jadi kabar baik karena pasokan air irigasi tetap tersedia, mendukung masa tanam lebih panjang. Namun, bagi petani hortikultura seperti cabai, tomat, dan bawang, curah hujan tinggi justru menimbulkan risiko baru. Kelembapan yang berlebih bisa memicu penyakit seperti antraknosa, busuk batang, serta meningkatkan populasi hama. BMKG mengimbau para petani agar menyesuaikan jadwal tanam dengan kondisi cuaca, memperbaiki sistem drainase, dan rutin memantau prakiraan cuaca mingguan. Dengan langkah adaptif ini, risiko gagal panen dapat ditekan dan hasil pertanian tetap optimal. Fenomena Musim Kemarau 2025 menjadi pengingat bahwa iklim Indonesia kini semakin sulit ditebak. Adaptasi cepat dan strategi tanam yang fleksibel menjadi kunci keberhasilan pertanian di tengah perubahan iklim yang dinamis.