Masih banyak orang yang salah mengira mana yang termasuk buah dan mana yang sayur. Contohnya timun, tomat, atau cabai sering dianggap sayur padahal secara ilmiah semuanya tergolong buah. Supaya tidak salah paham, yuk pahami perbedaan buah dan sayur dari sisi ilmiah dan kuliner. Apa Sebenarnya Perbedaan Buah dan Sayur? Secara botani, buah adalah bagian tanaman yang berkembang setelah penyerbukan dan berisi biji. Biasanya tumbuh dari bunga dan rasanya manis karena mengandung gula alami seperti mangga, apel, atau pepaya. Sedangkan sayur merupakan bagian lain dari tanaman seperti daun, batang, akar, atau bunga. Contohnya bayam, kol, kangkung, dan wortel. Sayuran cenderung tidak manis, tapi kaya air dan serat yang penting untuk kesehatan. Namun dalam dunia kuliner, penggolongan ini bisa berbeda. Banyak bahan makanan disebut sayur hanya karena cara penyajiannya, bukan karena struktur tanamannya. Inilah yang membuat banyak orang keliru membedakan keduanya. 1. Timun: Buah yang Dianggap Sayur Timun tumbuh dari bunga dan memiliki biji, jadi menurut botani termasuk buah. Tapi karena digunakan untuk lalapan atau salad dan rasanya tidak manis, timun lebih dikenal sebagai sayur di dunia kuliner. 2. Cabai: Si Pedas dari Golongan Buah Cabai memiliki biji dan berasal dari bunga, sehingga tergolong buah. Namun karena penggunaannya sebagai bumbu masakan, cabai sering dianggap sayur. Padahal, baik cabai rawit, paprika, maupun jalapeño semuanya tetap buah secara ilmiah. 3. Tomat: Buah yang Sering Salah Dikenali Tomat adalah buah karena tumbuh dari bunga dan memiliki biji di dalamnya. Tapi karena sering digunakan untuk tumisan atau sambal, banyak orang menilainya sebagai sayur. Jadi, tomat bisa disebut “buah rasa sayur”. 4. Jagung: Buah yang Jadi Sumber Karbohidrat Jagung termasuk jenis buah biji-bijian atau caryopsis. Biji jagung terbentuk dari bunga dan menyatu dengan lapisan buahnya. Karena itu, jagung dikategorikan sebagai buah sekaligus sumber karbohidrat seperti gandum dan oat. 5. Kacang Panjang: Ternyata Masuk Kategori Buah Kacang panjang juga masuk kategori buah karena tumbuh dari bunga dan memiliki biji di dalam polongnya. Meski rasanya tidak manis, secara ilmiah tanaman ini tetap tergolong buah. Perbedaan buah dan sayur sebenarnya tergantung dari cara melihatnya. Dalam ilmu botani, semua yang tumbuh dari bunga dan berbiji adalah buah. Tapi dalam dunia kuliner, banyak bahan makanan diperlakukan sebagai sayur karena cara pengolahannya. Jadi, sebelum bilang tomat atau timun itu sayur, coba pikir lagi, bisa jadi kamu sedang makan buah tanpa sadar!
Pernah lihat pohon dengan buah hijau bulat mirip mangga muda yang sering tumbuh di pinggir jalan atau taman kota? Itu adalah buah bintaro. Meski bentuknya menarik, buah ini mengandung racun mematikan sehingga tidak boleh dimakan. Di balik bahayanya, pohon bintaro justru menyimpan banyak manfaat yang jarang diketahui orang. Mengenal Buah Bintaro Buah bintaro berasal dari pohon Cerbera odollam yang tumbuh di pesisir, rawa, dan tepi sungai daerah tropis. Banyak orang menanam pohon ini sebagai penghijauan karena mampu menyerap polusi sekaligus menahan angin. Ciri-ciri buah bintaro: Bentuk bulat mirip mangga, ukuran 5–10 cm. Warna hijau saat muda, berubah merah keunguan ketika matang. Daging buah berwarna putih dengan biji keras di dalamnya. Getahnya mengandung racun yang berbahaya. Fakta menarik: beberapa negara menyebut bintaro sebagai suicide fruit karena racunnya yang sangat mematikan. Racun Alami pada Tanaman Bintaro Bintaro mengandung racun utama bernama cerberin, yaitu glikosida yang bisa mengganggu kerja jantung. Jika seseorang menelan buah ini, gejala yang muncul antara lain: Mual, muntah, diare. Nyeri perut hebat. Pusing, lemas, bahkan gangguan detak jantung. Peringatan: Jangan pernah mencoba mengonsumsi buah ini, baik mentah maupun matang. Manfaat dan Pemanfaatan Buah Bintaro Meskipun beracun, buah ini tetap berguna untuk berbagai hal non-pangan: Pengusir Tikus dan Hama Orang sering menghancurkan buah bintaro matang lalu menaruhnya di jalur tikus. Bau dan kandungan cerberin membuat tikus enggan mendekat. Bahan Baku Biofuel Biji bintaro menghasilkan minyak nabati yang bisa diolah menjadi biodiesel. Energi alternatif ini lebih ramah lingkungan dibanding bahan bakar fosil. Pohon Penghijauan Kota Daun bintaro lebat dan rindang, sehingga cocok ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh sekaligus penyerap polusi. Bahan Kerajinan Tangan Biji kering bintaro bisa diolah menjadi kalung, gelang, hingga hiasan dekoratif karena bentuknya unik dan keras. Pengobatan Tradisional (Terbatas) Beberapa masyarakat memakai getah bintaro untuk obat kulit. Namun cara ini berisiko tinggi dan hanya boleh dilakukan oleh orang berpengalaman. Ciri-Ciri Pohon Bintaro Tinggi pohon 10–15 meter. Daun lonjong hijau tua dengan permukaan licin. Buah bulat hijau hingga merah keunguan. Bunga berwarna putih dengan semburat merah di bagian tengah. Apakah Buah Bintaro Bisa Dimakan? Jawabannya jelas tidak bisa. Buah ini beracun, bahkan sedikit saja bisa mematikan. Jangan sampai tertukar dengan buah tropis lain yang aman dimakan. Buah bintaro memang tidak bisa dikonsumsi, tetapi tetap bermanfaat. Racunnya bisa menjadi pengusir tikus, bijinya bisa diolah jadi biofuel, dan biji keringnya bisa dijadikan kerajinan tangan. Pohon bintaro juga banyak ditanam untuk penghijauan kota. Ingat, buah bintaro hanya layak digunakan untuk kepentingan non-konsumsi. Jangan pernah memakannya, tapi manfaatkanlah dengan bijak untuk kehidupan sehari-hari.

