Pernah lihat pohon dengan buah hijau bulat mirip mangga muda yang sering tumbuh di pinggir jalan atau taman kota? Itu adalah buah bintaro. Meski bentuknya menarik, buah ini mengandung racun mematikan sehingga tidak boleh dimakan. Di balik bahayanya, pohon bintaro justru menyimpan banyak manfaat yang jarang diketahui orang. Mengenal Buah Bintaro Buah bintaro berasal dari pohon Cerbera odollam yang tumbuh di pesisir, rawa, dan tepi sungai daerah tropis. Banyak orang menanam pohon ini sebagai penghijauan karena mampu menyerap polusi sekaligus menahan angin. Ciri-ciri buah bintaro: Bentuk bulat mirip mangga, ukuran 5–10 cm. Warna hijau saat muda, berubah merah keunguan ketika matang. Daging buah berwarna putih dengan biji keras di dalamnya. Getahnya mengandung racun yang berbahaya. Fakta menarik: beberapa negara menyebut bintaro sebagai suicide fruit karena racunnya yang sangat mematikan. Racun Alami pada Tanaman Bintaro Bintaro mengandung racun utama bernama cerberin, yaitu glikosida yang bisa mengganggu kerja jantung. Jika seseorang menelan buah ini, gejala yang muncul antara lain: Mual, muntah, diare. Nyeri perut hebat. Pusing, lemas, bahkan gangguan detak jantung. Peringatan: Jangan pernah mencoba mengonsumsi buah ini, baik mentah maupun matang. Manfaat dan Pemanfaatan Buah Bintaro Meskipun beracun, buah ini tetap berguna untuk berbagai hal non-pangan: Pengusir Tikus dan Hama Orang sering menghancurkan buah bintaro matang lalu menaruhnya di jalur tikus. Bau dan kandungan cerberin membuat tikus enggan mendekat. Bahan Baku Biofuel Biji bintaro menghasilkan minyak nabati yang bisa diolah menjadi biodiesel. Energi alternatif ini lebih ramah lingkungan dibanding bahan bakar fosil. Pohon Penghijauan Kota Daun bintaro lebat dan rindang, sehingga cocok ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh sekaligus penyerap polusi. Bahan Kerajinan Tangan Biji kering bintaro bisa diolah menjadi kalung, gelang, hingga hiasan dekoratif karena bentuknya unik dan keras. Pengobatan Tradisional (Terbatas) Beberapa masyarakat memakai getah bintaro untuk obat kulit. Namun cara ini berisiko tinggi dan hanya boleh dilakukan oleh orang berpengalaman. Ciri-Ciri Pohon Bintaro Tinggi pohon 10–15 meter. Daun lonjong hijau tua dengan permukaan licin. Buah bulat hijau hingga merah keunguan. Bunga berwarna putih dengan semburat merah di bagian tengah. Apakah Buah Bintaro Bisa Dimakan? Jawabannya jelas tidak bisa. Buah ini beracun, bahkan sedikit saja bisa mematikan. Jangan sampai tertukar dengan buah tropis lain yang aman dimakan. Buah bintaro memang tidak bisa dikonsumsi, tetapi tetap bermanfaat. Racunnya bisa menjadi pengusir tikus, bijinya bisa diolah jadi biofuel, dan biji keringnya bisa dijadikan kerajinan tangan. Pohon bintaro juga banyak ditanam untuk penghijauan kota. Ingat, buah bintaro hanya layak digunakan untuk kepentingan non-konsumsi. Jangan pernah memakannya, tapi manfaatkanlah dengan bijak untuk kehidupan sehari-hari.
Kubis adalah salah satu sayuran yang penuh manfaat kesehatan. Namun, tidak banyak yang membayangkan kubis tumbuh hingga seukuran manusia. Di Jackeys Marsh, Tasmania, pasangan Rosemary Norwood dan Sean Cadman menciptakan fenomena tersebut dengan menanam kubis raksasa. Foto kubis ini menarik perhatian dunia setelah Rosemary membagikannya di media sosial, menampilkan kubis yang setinggi dirinya. Rahasia di Balik Kubis Raksasa Rosemary dan Sean memulai penanaman kubis ini pada April 2018. Mereka melindungi kebun dengan kawat untuk mencegah serangan hama. Pasangan ini juga menggunakan pupuk organik berkualitas tinggi serta teknik pemupukan khusus yang banyak diterapkan di kebun botani. Selain itu, musim semi yang basah dan suhu hangat pada awal musim panas mempercepat pertumbuhan kubis. Pasangan ini awalnya hanya ingin menyediakan bahan makanan segar untuk tamu di penginapan ramah lingkungan mereka, Forest Walks Lodge. Namun, ukuran kubis yang tidak biasa memberikan keuntungan lebih besar. Kubis tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidangan di penginapan selama hampir dua minggu penuh. Manfaat Kubis: Lebih dari Sekadar Ukuran Kubis bukan hanya unik karena ukurannya. Sayuran ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Kandungan vitamin C, A, dan E di dalamnya membantu menjaga kulit tetap sehat, mencerahkan wajah, dan menyuburkan rambut. Selain itu, serat yang tinggi pada kubis melancarkan pencernaan, sedangkan senyawa antikanker yang terdapat di dalamnya memperkuat daya tahan tubuh. Rosemary dan Sean mengolah kubis raksasa ini menjadi beragam masakan lezat. Sup kubis, salad, dan tumis kubis menjadi sajian favorit yang mereka tawarkan kepada para tamu. Hidangan-hidangan ini juga sering muncul di akun media sosial mereka, menarik perhatian banyak orang untuk berkunjung dan menikmati keunikan penginapan mereka. Langkah Kecil Menuju Keberlanjutan Kisah keberhasilan menanam kubis raksasa ini menunjukkan bahwa bercocok tanam tidak hanya memberikan bahan makanan yang segar, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan menanam sayuran sendiri, setiap orang dapat membantu mengurangi jejak karbon sekaligus menikmati manfaat kesehatan dari hasil panen yang segar. Kini, saatnya Anda mencoba menanam sayuran di rumah. Siapkan lahan kecil, gunakan pupuk organik, dan mulailah dari sayuran favorit. Mungkin saja, Anda adalah pencipta kubis raksasa berikutnya!